Tampilkan postingan dengan label For Soul. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label For Soul. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 25 Juni 2011

Mungkin ini Dapat Mengurangi Kesombongan Anda




>Sesaat sebelum mati, Anda akan merasakan JANTUNG berhenti /detak,nafas tertahan & badan bergetar. Anda merasa dingin ditelinga. Darah berubah menjadi asam & tenggorokan berkontraksi.

> 0 menit > kematian secara medis terjadi ketika Otak kehabisan supply Oxigent. 


> 1 menit> Darah berubah warna & Otot kehilangan kontraksi ,isi kantung kemih keluar tanpa izin.
> 3 menit> sel sel otak tewas.
Secara masal..saat ini otak benar2 berhenti berpikir.

> 4- 5 menit> Pupil Mata mebesar & berselaput. Bola mata mengkerut karena ke hilangan tekanan darah.

> 7-9 menit> Penghubung ke otak mulai mati.

> 1-4 jam > Rigor Mortis (fase di mana keseluruhan otot di tubuh jadi kaku).membuat otot kaku & Rambut berdiri. kesannya rambut tetap tumbuh setelah mati.

> 4-6 jam > Rigor Mortis terus beraksi. Darah yg berkumpul lalu mati & warna kulit menghitam.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcNBtdK3MLBPGq8Y8z-avykRRE9NOKje7j8us1yeZjH8wj_Ew4c0XFjkVEM_3pCvbam1am44cDtEFKd7OYoJZAEFMm4FyO17a9Y8Di7-8jtLHo7v9XHTJceVJc-_4FcbyexspWAxyn3A/s1600/1044104-d3e.jpg

> 6 jam > Otot msh berkontraksi. Proses penghancuran efek alkohol msh berjalan.

> 8 jam > Suhu tubuh langsung menurun drastis.

> 24-72 jam > Isi perut membusuk oleh Mikroba dan pankreas mulai mencerna dirinya sendiri.

> 36-48 jam > Rigor mortis berhenti, tubuh anda selentur penari balerina.

> 3-5 hari > Pembusukan mengakibatkan luka skala besar, darah menetes keluar dari mulut dan hidung.

> 8-10 hari > warna tubuh berubah dari hijau ke merah se jalan degan membusuknya darah.


> Beberapa Minggu > Rambut kuku & gigi degan mudahnya terlepas.

> 1 bln > Kulit anda mulai mencair.

> 1 tahun > Tidak ada lagi yg tersisa dari tubuh Anda. Anda yang sewaktu hidupnya 



Cantik, Gagah, Ganteng, kaya & berkuasa. 

Sekarang hanyalah tumpukan Tulang - Belulang yg menyedihkan. 

Jadi apa lagi yang mau engkau disombongkan ???
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSJgIIfp9AqjWXQihhF-a4B7P5JvQrjoggmIGbKLnjLbZqB30nos87psG7rm1eLqaK2c0LSFecG-_R59JjC9RTL8cxJrT4vTWVk9ZvGO7S8F8ONPViPIjRmtJvsYfAcqYoGmTJAxirdPI/s1600/tengkorak.jpeg



sumber :http://www.kaskus.us/

Kisah Pelari yang Sangat Menginspirasi


Namanya adalah Derek Redmond,pelari pemegang rekor 400 m dari Inggris
Derek Redmond




Kisahnya terjadi pada olimpiade musim panas di Barcelona tahun 1992.
Derek Redmond mulai berlari, namun larinya terhenti pada 150meter. Derek jatuh karena cedera hamstring. Derek terisak-isak. Ia terkapar di arena lari. 
Ia bangkit. Ia berlari, sambil terpincang-pincang menahan rasa sakit. Beberapa official mendekatinya dan menyuruhnya berhenti, namun ia tidak menggubrisnya. Ia terus berlari. 
Tiba-tiba dari kerumunan penonton, seseorang berlari mendekatinya, setelah berhasil menerobos penjagaan pihak keamanan stadion. Ia merangkul Derek.
Ia mengatakan, "Nak, sebaiknya kamu berhenti. Tidak mungkin kamu bisa menang.."
Derek menjawab, "Tidak. Aku harus berlari sampai finish."
Orang itu berkata lagi, "Baiklah. Mari kita berlari bersama. Ulurkan tanganmu ke pundakku..."
Demikianlah, mereka berdua berlari sepanjang lintasan, sampai garis finish.
Kegigihan Derek memukau penonton saat itu.
65.000 penonton melakukan standing ovation pada saat ia memasuki garis finish. 
Derek kalah dari lomba, namun ia memenangkan hati penonton.
Dia mengalahkan rasa sakitnya, dan memenangkan lomba untuk dirinya sendiri.

dan,
pria yang mendukung sepenuhnya aksi Derek itu adalah ayahandanya,
 Jim Redmond.


http://muftiaziz.javabeanku.com



Kamis, 15 Juli 2010

Hachiko:Arti dari Kesetiaan yang Sesungguhnya


Lahir 10 November 1923 namanya sewaktu kecil adalah Hachi. Hachi menjadi anjing peliharaan Profesor Hidesaburō Ueno yang mengajar ilmu pertanian di Universitas Kekaisaran Tokyo. Profesor Ueno waktu itu berusia 53 tahun, sedangkan istrinya, Yae berusia 39 tahun. Di rumah keluarga Ueno yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya,

Ketika Profesor Ueno berangkat bekerja, Hachi selalu mengantar kepergian majikannya di pintu rumah atau dari depan pintu gerbang. Di pagi hari, Hachi kadang-kadang mengantar majikannya hingga ke Stasiun Shibuya. Di petang hari, Hachi kembali datang ke stasiun untuk menjemput.

Pada 21 Mei 1925, seusai mengikuti rapat di kampus, Profesor Ueno mendadak meninggal dunia. Hachi terus menunggui majikannya yang tak kunjung pulang, dan tidak mau makan selama 3 hari. Menjelang hari pemakaman Profesor Ueno, upacara tsuya (jaga malam untuk orang meninggal) dilangsungkan pada malam hari 25 Mei 1925. Hachi masih tidak mengerti Profesor Ueno sudah meninggal. Ia pergi juga ke stasiun untuk menjemput majikannya.

Nasib malang ikut menimpa Hachi dititipkan kepada salah seorang kerabat Yae yang memiliki toko kimono di kawasan Nihonbashi. Namun cara Hachi meloncat-loncat menyambut kedatangan pembeli ternyata tidak disukai..Pada musim gugur 1927, Hachi dititipkan di rumah Kikusaburo Kobayashi yang menjadi tukang kebun bagi keluarga Ueno. Rumah keluarga Kobayashi terletak di kawasan Tomigaya yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya. Setiap harinya, sekitar jam-jam kepulangan Profesor Ueno, Hachi terlihat menunggu kepulangan majikan di Stasiun Shibuya.

Pada tahun 1932, kisah Hachi menunggu majikan di stasiun mengundang perhatian Hirokichi Saitō dari Asosiasi Pelestarian Anjing Jepang. Prihatin atas perlakuan kasar yang sering dialami Hachi di stasiun, Saitō menulis kisah sedih tentang Hachi. Artikel tersebut dikirimkannya ke harian Tokyo Asahi Shimbun, dan dimuat dengan judul Itoshiya rōken monogatari ("Kisah Anjing Tua yang Tercinta"). Publik Jepang akhirnya mengetahui tentang kesetiaan Hachi yang terus menunggu kepulangan majikan. Setelah Hachi menjadi terkenal, pegawai stasiun, pedagang, dan orang-orang di sekitar Stasiun Shibuya mulai menyayanginya. Sejak itu pula, akhiran kō (sayang) ditambahkan di belakang nama Hachi, dan orang memanggilnya Hachikō.
Sekitar tahun 1933 seorang pematung bernama Teru Andō tersentuh dengan kisah Hachikō. Andō ingin membuat patung Hachikō. Setiap hari, Hachikō dibawa berkunjung ke studio milik Andō untuk berpose sebagai model. Andō berusaha mendahului laki-laki berumur yang mengaku sebagai orang yang dititipi Hachikō. Orang tersebut menjual kartu pos bergambar Hachikō untuk keuntungan pribadi.

Patung perunggu Hachikō akhirnya selesai dan diletakkan di depan Stasiun Shibuya. Upacara peresmian diadakan pada bulan April 1934, dan disaksikan sendiri oleh Hachikō bersama sekitar 300 hadirin. Andō juga membuat patung lain Hachikō yang sedang bertiarap. Setelah selesai pada 10 Mei 1934, patung tersebut dihadiahkannya kepada Kaisar Hirohito dan Permaisuri Kōjun.

Tanggal 8 Maret 1935, Hachikō, 13 tahun, ditemukan sudah tidak bernyawa di jalan dekat Jembatan Inari, Sungai Shibuya. Tempat tersebut berada di sisi lain Stasiun Shibuya. Hachikō biasanya tidak pernah pergi ke sana. Berdasarkan otopsi diketahui penyebab kematiannya adalah filariasis(kaki gajah)

Tempat pemakaman Profesor Ueno dan Hachikō

Upacara perpisahan dengan Hachikō dihadiri orang banyak di Stasiun Shibuya, termasuk janda almarhum Profesor Ueno, pasangan suami istri tukang kebun Kobayashi, dan penduduk setempat. Biksu dari Myōyū-ji diundang untuk membacakan sutra. Upacara pemakaman Hachikō berlangsung seperti layaknya upacara pemakaman manusia. Hachikō dimakamkan di samping makam Profesor Ueno di Pemakaman Aoyama. Bagian luar tubuh Hachikō diopset, dan hingga kini dipamerkan di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan, Ueno, Tokyo.


 Kini Telah ada Film Hachikō Monogatari karya sutradara Seijirō Kōyama mulai diputar di Jepang, Oktober 1987. Pada bulan berikutnya diresmikan patung Hachikō di kota kelahirannya, Ōdate. Monumen peringatan ulang tahun Hachikō ke-80 didirikan 12 Oktober 2003 di lokasi rumah kelahiran Hachikō di Ōdate. Sebuah drama spesial tentang Hachikō ditayangkan jaringan televisi Nippon Television pada tahun 2006. Drama sepanjang dua jam tersebut diberi judul Densetsu no Akitaken Hachi (Legenda Hachi si Anjing Akita). Pada tahun 2009 film Hachiko: A Dog's Story[1] karya sutradara Lasse Hallström mulai diputar dan dibintangi oleh Richard Gere dan Joan Allen.